
My rating: 3 of 5 stars
Bermimpi bertemu dengan tokoh yang kita baca dalam buku mungkin pernah kita khayalkan, memiliki kemampuan untuk membuat mereka keluar dari buku mungkin hal hebat yang pernah dibayangkan. Bisa ngalahin Dedi Cobuzier kali yah!
Ide yang bagus yang berhasil dihidupkan oleh Cornelia Funke dalam diri tokoh Mo dan Meggie. Sayangnya kemampuan tersebut kenapa hanya bisa mengeluarkan tokoh yang jahat ya? Seperti Capricorn, Basta, dan lainnya. Apa dalam buku Tintenherz itu gak ada tokoh baiknya? Gak juga diceritakan dalam Inkheart ini karena gak ada tokoh baik yang mungkin bisa ngalahin penjahatnya yang keluar dari buku ini. Entahlah namanya juga cerita, mungkin saja tokoh baiknya ya Mo, Meggie dan Elinor kali. Sedang Staubfinger mewakili karakter abu-abu karena kadang penghianat, jahat tetapi punya sisi baik sama seperti kehidupan nyata. Dan akhirnya kebaikan selalu mengalahkan kejahatan. Ending yang biasa terjadi dalam dongeng-dongeng dan disukai pembaca.
Cerita fiksi yang cukup menarik, gimana gak menarik karena ternyata aku sanggup menyelesaikannya dalam waktu 2 hari, disela-sela rasa sakit yang muncul diperutku karena telat makan, dan seabrek pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah tangga. Kalo gak menarik kan bisa dilama-lamain bacanya, iya gak sih? Apalagi karena penasaran gimana Meggie bisa bertemu ibunya lagi dan gimana cara mereka mengalahkan Capricorn dan semua tokoh jahatnya meskipun kurang menggigit tapi baguslah.
Satu hal lagi yang masuk dalam pikiranku, kenapa sih Elinor yang pembaca dan pencinta buku yang mempunyai ribuan buku digambarkan seperti tokoh kutubuku yang sering digambarkan dalam sinetron. Pencinta buku atau si jenius selalu digambarkan culun, ketinggalan mode, tidak menarik, anti sosial, asyik dengan dunianya sendiri dan jadi cemoohan masyarakat disekitarnya. Padahal kan kenyataannya karena banyak membaca buku maka para pencinta buku itu kan tahu mode, pintar bergaul, luas wawasan jadi nyambung aja ngobrol dengan orang lain. Juga gak pernah dicemooh atau dihina masyarakat disekitarnya bahkan justru seringkali jadi panutan atau jadi tokoh yang hormati. Memang kalo sedang membaca kadang gak mau diganggu tapi para pembaca buku itu kan pintar ngatur jadwalnya dan kehidupan sosial tetap berjalan lancar, iya kan rekans?
View all my reviews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar