Jumat, 23 Mei 2014

Teori Riset Operasional : Metode Transportasi



TUGAS TEORI RISET OPERASIONAL


SOAL :

Saat ini Pertamina mempunyai 3 daerah penambangan minyak di Pulau Jawa yaitu Cepu, Cilacap dan Cirebon dengan kapasitas produksi masing-masing 600.000 galon, 500.000 galon dan 800.000 galon setiap harinya.
Dari tempat tersebut minyak diangkut ke daerah pemasaran yang terpusat masing-masing  sebanyak 400.000 galon, 800.000 galon dan 700.000 galon per hari. Ongkos pengangkutan per 100.000 galon adalah :
a.      Dari Cepu ke Semarang dan Jakarta masing-masing sebesar Rp 120.000 dan Rp. 180.000, ke Bandung tidak dilakukan pengiriman.
b.      Dari Cilacap ke Semarang, Jakarta, dan Bandung masing-masing Rp 300.000, Rp 100.000, Rp 80.000
c.     Dari Cirebon ke Semarang, Jakarta dan Bandung masing-masing Rp 200.000, Rp 250.000, Rp 100.000

Bagaimana usulan Saudara untuk mendistribusikan minyak tersebut sebaik-baiknya?

JAWABAN :
a1 = Cepu
a2= Cilacap
a3 = Cirebon

  b1=Semarang
 b2=Jakarta 
 b3 =Bandung



Tabel  Metode North West Cost
SUMBER
TUJUAN
SUPPLY

SEMARANG
JAKARTA
BANDUNG

CEPU

C11
 
X11


C12
 
X12

C13
 
X13
600.000
CILACAP

C21
 
X21


C22
 
X22

C23
 
X23
500.000
CIREBON

C31
 
X31


C32
 
X32

C33
 
X33
800.000
DEMAND
400.000
800.000
700.000



Ongkos Angkut yang ditentukan adalah ongkos angkut  per 100.000 galon,  maka angka ongkos yang dimasukkan dalam tabel dibagi 100.000 agar diperoleh Ongkos angkut per galonnya.


Tabel  Metode North West Cost / Metode Barat Laut
Tabel  Metode North West Cost

SUMBER
TUJUAN
SUPPLY

SEMARANG
JAKARTA
BANDUNG

CEPU

1.2
 
400.000



1.8
 
200.000

0
 
600.000
CILACAP

3
 




1
 
500.000

0.8
 
500.000
CIREBON

2
 



2.5
 
100.000

1
 
700.000
800.000
DEMAND
400.000
800.000
700.000

Total Biaya :  
Z = 400.000 x 1.2 =       480.000
      200.000 x 1.8 =       360.000
      500.000 x 1    =              500.000
      100.000 x 2.5 =       250.000
      700.000 x 1    =              700.000
                                   2.290.000

Pengujian
1.      Apakah tabel sudah cocok dengan kebutuhan setiap kota tujuan dan jumlah kapasitas sumber ?
Jawab :
Ya, sudah Cocok (bisa dilihat pada tabel)

2.      Apakah memenuhi syarat (m+n) – 1 terisi?
Jawab :
Ya, (3 kota sumber + 3 kota tujuan) – 1 = 5 kotak yang terisi untuk distribusi
3.      Menguji sel-sel yang masih kosong, apakah masih bisa memiliki nilai negatif atau tidak, artinya masih bisa menurunkan biaya transportasi atau tidak.
Sel yang diuji adalah : Sel C13, C21, C23, dan C31. Pengujian dilakukan pada setiap sel kosong tersebut dengan menggunakan metode Stepping Stone.
Pengujian
Sel C13 = tidak dilakukan pengiriman jadi tidak perlu diuji lagi
Sel C21 = 3 – 1 + 1,8 – 1,2 = 2,6
Sel C23 = 0,8 – 1 + 2,5 – 1 = 1,3
Sel C31 = 2 – 1,2 + 1,8 – 2,5 = 0,1
Karena sel-sel yang kosong tidak ada yang memiliki nilai negative maka biaya transportasi yang telah dihitung sudah optimal

Berdasarkan pengujian tersebut maka dapat disimpulkan usulan untuk mendistribusikan minyak tersebut adalah :
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cepu menuju Semarang  adalah 400.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cepu menuju Jakarta  adalah 200.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cilacap menuju Jakarta  adalah 500.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cirebon menuju Jakarta  adalah 100.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cirebon menuju Bandung adalah 700.000 galon

Total biaya pengangkutan minyak  adalah :
= (400.000 x 1.2) + (200.000 x 1.8) + (500.000 * 1) + (100.000 x 2.5) + (700.000 x 1)
= Rp 2.290.000,00

Atau Jika dituliskan dalam ongkos angkutan per 100.000 galon maka :
Total biaya pengangkutan minyak adalah :
= (4 x 120.000) + (2 x 180.000) + (5 x 100.000) + (1 x 250.000) + (7 x 100.000)
= Rp 2.290.000,00
Dengan menggunakan Metode Least Cost ( Biaya Terkecil)

Tabel  Metode LC

SUMBER
TUJUAN
SUPPLY


1.2
 
SEMARANG
JAKARTA
BANDUNG

CEPU

400.000


1.8
 
 
200.000

0
 
600.000
CILACAP

3
 


1
 


0.8
 
500.000

500.000
CIREBON

2
 



2.5
 
600.000

1
 
200.000
800.000
DEMAND
400.000
800.000
700.000


Total Biaya : 
Z = 400.000 x 1.2 =       480.000
      200.000 x 1.8 =       360.000
      500.000 x 0.8 =       400.000
      600.000 x 2.5 =    1.500.000
      200.000 x 1    =              200.000
                                   2.940.000


Berdasarkan pengujian tersebut maka dapat disimpulkan usulan untuk mendistribusikan minyak tersebut adalah :
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cepu menuju Semarang  adalah 400.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cepu menuju Jakarta  adalah 200.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cilacap menuju Bandung  adalah 500.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cirebon menuju Jakarta  adalah 600.000 galon
·         Jumlah yang diangkut dari daerah Cirebon menuju Bandung adalah 100.000 galon

Total biaya pengangkutan minyak  adalah :
= (400.000 x 1.2) + (200.000 x 1.8) + (500.000 * 0.8) + (600.000 x 2.5) + (200.000 x 1)
= Rp 2.940.000,00

Atau Jika dituliskan dalam ongkos angkutan per 100.000 galon maka :
Total biaya pengangkutan minyak adalah :
= (4 x 120.000) + (2 x 180.000) + (5 x 80.000) + (6 x 250.000) + (2 x 100.000)
= Rp 2.940.000,00

Hasilnya :
Solusi dengan menggunakan metode North West Cost / Barat Laut ternyata lebih baik daripada menggunakan Metode Biaya terkecil.

NAMA  : SURYATI ZAMZAM

NIM     : 41111704


KELAS  :  VII – TI – F1/2