Pelita kehidupan sangat dibutuhkan siapapun yang membutuhkan hidup yang berkualitas, terarah dan mempunyai tujuan yang jelas, bukan sekedar pelita secara harfiah melainkan pelita jiwa yang lebih bermakna sehingga kehidupannya dapat lebih dirasa manfaatnya tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi orang-orang yang dicintainya dan kalau bisa bagi masyarakat disekitarnya hingga menuju ridho Allah SWT.
Minggu, 11 September 2011
Review The Yearling : Jody dan Anak Rusa
Kisah tentang Jody yang tinggal dengan ayah dan ibunya, Ma dan Pa Baxter di daerah terpencil di antara pohon-pohon pinus jauh dari para tetangga.
Pa Baxter, lelaki kecil yang tak banyak bicara anak dari seorang pendeta dan dibesarkan dengan didikan keras, sulit bersosialisasi tapi sangat bertanggung jawab, jujur dan penuh cinta kasih.Dia memilih hidup terpisah dari komunitas masyarakat pada umumnya karena lebih merasa hidup diantara hutan dan hewan-hewannya daripada hidup diantara para tetangganya.
Ma Baxter, perempuan bertubuh besar, dan berwatak keras, jarang memuji dan lebih sering digambarkan selalu berprasangka buruk terhadap apapun. Ternyata sikapnya dipengaruhi oleh kematian anak-anaknya dan kehidupan sulit yang dialaminya. Tapi dia seorang ibu yang bertanggung jawab dalam hal pekerjaan rumah tangganya.
Keluarga Forrester, tetangga terdekat Baxter, terdiri dari beberapa lelaki yang berbadan besar, tegap, sering bersikap kasar dan senang berpesta.
Hubungan unik antara keluarga Baxter dan Forrester, dua keluarga yang bertolak belakang tapi saling membutuhkan dan mampu bahu membahu mengatasi kesulitan saat gangguan para predator terutama dari Beruang yang memangsa hewan ternak mereka, mampu diceritakan dengan jelas dan menarik.
Buku ini menceritakan kejadian sehari-hari yang dialami keluarga Jody, bagaimana mereka bercocok tanam, mencari air, dan berburu. Terkadang situasi sulit seperti di musim dingin dan angin topan harus dilalui dalam rumah kecil mereka dengan bertahan hidup dari segala persediaan makanan yang tersisa.
Rasa kesepian Jody karena tidak punya saudara membuatnya ingin sekali memiliki binatang peliharaan seperti yang dimiliki anak terkecil keluarga Foresster. Keinginan yang sangat ditentang oleh ibunya karena hanya akan menambah beban penghidupan mereka. Rasa kesepian Jody sangat dimengerti oleh ayahnya hingga Pa Baxter berusaha selalu mengajak Jody berburu dan melakukan aktifitas hingga hilang rasa sepinya. Dan akhirnya rasa kesepian itu terobati setelah dia diperbolehkan memelihara Flag, seekor anak rusa.
Cerita yang teramat detail menggambarkan suasana hutan, tingkah para hewannya, perburuan terhadap binatang, kerasnya kehidupan di tengah belantara hingga hubungan antar manusia yang unik... saat digambarkan bagaimana tenangnya menikmati pemandangan disekitar hutan seolah mengantar kita benar-benar ada di sana. Saya suka dengan gambaran detail setiap peristiwa, tentang keindahan pagi di sepanjang hutan, tentang tarian burung bangau dan gambaran kehidupan keluarga Baxter untuk mempertahankan kehidupannya. Tapi sedikit ngeri membaca detailnya perburuan terhadap binatang yang sepertinya hampir seluruh hewan yang diburu akan dikonsumsi, gak kebayang makan daging kucing hutan, tupai, ular bahkan beruang.
Cerita ini juga pada akhirnya memberi Jody suatu pelajaran, bagaimana bertanggung jawab dalam keluarga dan bagaimana merasakan siksaan kelaparan. Sedihnya melihat Jody harus merelakan hewan kesayangannya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar